Obat Penyakit Paru Paru

Reaksi obat yang merugikan merupakan penyebab kematian kelima atau keenam di Amerika Serikat, memeringkatnya sebelum pneumonia dan setelah penyakit jantung, kanker, stroke, COPD dan kecelakaan. Parenkim paru sangat berisiko untuk terjadinya cedera.

Sindrom klinis

Pasien yang mengembangkan toksisitas obat paru umumnya akan hadir dengan salah satu dari beberapa sindrom klinis yang tercantum dalam Tabel I

Sindrom klinis yang dikaitkan dengan cedera paru yang diinduksi obat
1. Pneumonitis interstitial / fibrosis

2. Pneumonitis hipersensitivitas

3. Edema paru non-kardiogenik

4. Bronchiolitis Obliterans Pengorganisasian Pneumonia (BOOP)

5. Bronkospasme

6. Efusi pleura

7. Sindrom ginjal pulmonal

8. Sindrom SLE yang diinduksi obat

9. Penyakit vaskular paru

10. Perdarahan alverolar difus

Banyak kelas obat yang berbeda dapat menyebabkan cedera paru-paru, namun daftar ini dapat disederhanakan menjadi yang sitotoksik dan yang tidak.

Kelas obat dan contoh agen khusus di setiap kelas termasuk dalam Tabel II.

• Manajemen Darurat

Pengakuan awal dan penghentian agen yang menyinggung adalah kunci dalam manajemen. Pengakuan cedera paru yang diinduksi obat seringkali sulit karena temuan klinis, radiografi dan histologis sering tidak spesifik. Selain itu, karena tidak ada penanda khusus yang tersedia untuk menetapkan keberadaan toksisitas paru yang diinduksi obat, penyedia layanan kesehatan dapat membuat diagnosis hanya ketika mereka mengetahui manifestasi dari cedera paru yang diinduksi oleh obat.

• Diagnosis
• Pneumonitis intersitial / fibrosis

Pneumonitis interstitial / fibrosis adalah manifestasi klinis yang paling umum yang terkait dengan kerusakan paru akibat obat. Banyak obat kemoterapi kanker dapat menyebabkan pneumonitis interstitial / fibrosis, sementara beberapa obat non-sitotoksik juga telah terlibat.

Gejala klinis biasanya dimulai secara diam-diam, berkembang selama berminggu-minggu sampai berbulan-bulan dengan batuk non-produktif, dispnea saat aktivitas, kelelahan, malaise dan penurunan berat badan. Rilisan akhir inspirasi Bibasilar umumnya dihargai pada pemeriksaan.

Ada lebih banyak bentuk akut dari sindrom ini, yang terjadi dalam beberapa jam sampai hari setelah terpapar agen yang menyinggung.

Sindrom pneumonitis akut ini biasanya berhubungan dengan nitrosoureas, siklofosfamid dan kombinasi mitomisin / vinca alkaloid. Ini juga telah diuraikan dengan amiodarone dan biologi. Pada radiografi toraks, pneumonitis interstisial sering bermanifestasi sebagai infiltrat reticular atau nodular bilateral bibasilar. Efusi pleura sering tidak ada tetapi telah dijelaskan dalam hubungan dengan mitomycin, nitrofurantoin, amiodarone dan garam emas.

Kadang-kadang rontgen dada mungkin normal, bahkan di hadapan gejala signifikan atau gangguan fisiologis paru. Pasien dengan pneumonitis interstitial biasanya akan memiliki defek restriktif dengan kapasitas difusi yang berkurang pada tes fungsi paru. Diagnosis sering dikonfirmasi dengan bronkoskopi dan biopsi transbronkial.

Pneumonitis hipersensitivitas

Sindrom pneumonitis hipersensitivitas terjadi setelah terpapar berbagai agen dan sering berkembang subakut. Ini biasanya ditandai dengan dyspnea, batuk tidak produktif, menggigil, mialgia dan sakit kepala. Pada pemeriksaan, demam dan ronki inspirasi sering terjadi. Ruam kulit muncul pada setengah pasien. Temuan laboratorium mungkin termasuk eosinofilia (dalam 40% kasus).

Tes yang lebih spesifik termasuk tes transformasi limfosit (LTT) ke obat yang menyinggung. Tanda-tanda hepatitis telah dilaporkan dalam beberapa kasus. Manifestasi radiografi pneumonitis hipersensitif termasuk infiltrat alveolar difus atau infiltrat reticular difus. Efusi pleura terlihat lebih umum daripada pneumonitis interstisial.

Edema paru non-kardiogenik

Seperti bentuk lain dari edema paru non-kardiogenik seperti ARDS, manifestasi klinis terjadi akut, dalam beberapa menit sampai jam. Pasien datang dengan dispnea berat dan hipoksemia. Edema paru non-kardiogenik biasanya berhubungan dengan overdosis agen yang menyinggung, menunjukkan bahwa tingkat serum yang tinggi dari agen yang menyinggung adalah penting dalam pengembangan kebocoran kapiler paru. Prognosis untuk edema paru non-kardiogenik cenderung cukup baik setelah penarikan agen yang menyinggung.

Bronchiolitis obliterans mengatur pneumonia (BOOP)

BOOP adalah komplikasi langka dari paparan obat non-sitotoksik dan telah dilaporkan dengan penggunaan garam emas, sulfasalazine dan penicillamine. Hubungan BOOP dengan obat ini kontroversial karena manifestasi paru yang serupa dapat dilihat dengan penyakit yang mendasarinya, terutama dengan rheumatoid arthritis. Namun, dalam kasus yang dilaporkan tampaknya ada hubungan sementara antara onset lembaga obat dan timbulnya gejala klinis. Presentasi klinis mirip dengan yang terlihat pada pneumonitis, dengan onset dyspnea saat aktivitas, batuk non-produktif dan penurunan berat badan.

Bronkospasme

Bronkospasme yang diinduksi obat dapat terjadi bersamaan dengan reaksi hipersensitivitas tipe I. Obat non-sitotoksik sering terlibat sebagai penyebabnya. Pelanggar sering adalah NSAID dan beta blockers. NSAID memperburuk bronkospasme pada penderita asma baik dengan menghambat jalur COX, menyebabkan peningkatan produksi leukotrien, atau dengan mengurangi produksi prostanoid bronkodilatasi. Beta blocker dapat menyebabkan bronkospasme dengan menghambat reseptor beta pada sel otot polos saluran napas.

Sindrom paru-ginjal

Sindrom paru-ginjal adalah komplikasi langka dari terapi penicillamine yang telah dilaporkan pada empat pasien. Sindrom berkembang setelah 1–2 tahun terapi dan ditandai dengan onset akut hemoptisis, nyeri dada pleuritik dan uremia. Radiografi toraks dapat menunjukkan infiltrat alveolar atau retikular difus. Prognosisnya buruk, dengan hanya satu pasien yang bertahan hidup setelah pengobatan dengan plasmapheresis dan aziathioprine.

Lupus yang diinduksi obat

Akun SLE yang diinduksi oleh obat untuk 5–12% kasus SLE. Dalam SLE paru-paru atau pleura terpengaruh pada 50% kasus, sedangkan keterlibatan yang jauh lebih tinggi terlihat pada lupus yang diinduksi obat. Status asetilator penting dalam kasus-kasus SLE terkait hidralazin atau isoniazid, karena kasus-kasus SLE akibat hidralazin dan isoniazid lebih sering terlihat pada asetilator lambat dari obat-obat ini. Manifestasi klinis yang umum termasuk efusi pleura dengan atau tanpa nyeri dada pleuritik dan pneumonitis interstisial. Radiografi toraks pada SLE yang diinduksi obat biasanya menunjukkan penebalan pleura, efusi pleura atau fibrosis paru.

Penyakit vaskular paru

Obat-obatan terlarang yang tidak disengaja mampu menghasilkan angiitis pulmonal dan hipertensi pulmonal bila diberikan secara intravena. Penyemprotan hidung alfa-adrenergik telah dilaporkan menyebabkan interstisial fibrosis serta keterlibatan vaskular pulmonal. Ada juga laporan yang melibatkan kontrasepsi oral sebagai penyebab hipertensi pulmonal primer pada pasien yang memakai obat selama lebih dari 6 bulan. Penyakit veno-oklusif pulmonal umumnya idiopatik tetapi juga dapat dilihat sebagai komplikasi penggunaan obat kemoterapi dengan bleomisin, carmustine, gemcitabine, mitomycin dan alkaloid vinca.

Salah satu alternatif untuk mengobati Penyakit Paru Paru adalah dengan memanfaatkan bahan alami yang bermanfaat membantu pengobatan penyakit anda, kami De Nature Indonesia menyediakan produk obat herbal untuk membantu penderita Penyakit Paru Paru

Detopar & Pipeca dari kami De Nature. Salah satu produk Obat Herbal Alami, diproduksi lebih dari 10 tahun yang sudah dipercaya sampai sekarang. Terbuat dari bahan herbal, sehingga aman dikonsumsi tanpa menimbulkan efek Samping. Segera obati penyakit Paru Paru anda, dengan izin Alloh SWT mudah-mudahan dapat terobati. Amin. Untuk pemesanan obat herbal Penyakit Paru Paru bisa melakukan kontak dengan kami.

Separah apapun penyakit yang anda alami dapat disembuhkan jika anda sendiri mau berusaha mengobatinya, Penyakit Paru Paru anda bisa disembuhkan secara cepat dan aman! Silahkan kontak kami

Produk kami telah terdaftar oleh DINAS KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA dengan Nomor Izin POM TR.173399941 dan POM TR.173394651.

Beli Satuan: 1 Botol DETOPAR : Rp 150.000,- 1 Botol PIPECA: Rp 150.000 ,- (Belum termasuk Biaya Kirim)

Untuk biaya kirim wilayah Jawa 25.000, Luar Jawa 55.000, Papua 100.000

*Harga sewaktu waktu bisa berubah*

Loh kok Mahal…?

Mahal atau murah itu relatif, jika dibandingkan dengan operasi untuk menghilangkan Penyakit Paru Paru itu biaya bisa mencapai jutaan. Dengan cara tradisional ini untuk harga paket obat Penyakit Paru Paru tersebut sangat murah, jika di bandingkan dengan operasi, serta bisa dikerjakan sendiri di rumah.

• Membersihkan Paru-Paru
• Batuk Berlendir, Batuk Berdahak
• TBC
• Detox Paru
• Melancarkan Pernafasan
• Menormalkan Fungsi Paru-Paru
• Menyaringkan Suara

Diantara visi dan misi utama perusahaan adalah membantu program pemerintah untuk menyehatkan masyarakat. Bukti hal tersebut adalah produk kami sudah memperoleh izin resmi POM TR.173399941 dan POM TR.173394651, sehingga anda tidak perlu meragukan produk ini. Produk kami senantiasa terjaga kualitasnya, aman dikonsumsi, mendapatkan sertifikat BPOM dan MUI.

Banyak penderita penyakit Paru Paru yang merasa enggan dan malu untuk melakukan pengobatan. Di sini kami melayani konsultasi gratis dengan customer service kami yang akan membantu keluhan anda setiap saat. Dengan konsultasi secara online melalui telp/sms/whatsapp maupun BBM, anda tidak perlu lagi malu dan segan menyampaikan keluhan anda.

Dengan menggunakan obat ini, maka anda tidak perlu operasi lagi. Jika selama ini anda takut dengan operasi atau alergi terhadap berbagai obat kimia, maka Detopar dan Pipeca adalah solusi yang tepat.

Hanya dengan mengeluarkan biaya sebesar Rp. 295.000, anda sudah bisa memperoleh produk ini. Hal ini tentunya lebih menghemat biaya dan waktu jika dibandingkan dengan menggunakan pengobatan konvensional yang notabene membutuhkan biaya yang besar.

Sudah merupakan komitmen kami untuk senantiasa menjaga kenyamanan konsumen dalam berbelanja, termasuk menjaga privacy konsumen. Oleh karena itu, paket pengiriman obat penyakit Paru Paru ini nantinya kami kirimkan akan berbentuk polos dan rapi guna menjaga rahasia anda. Jadi anda tidak perlu khawatir akan diketahui oleh orang lain.

Jangan takut untuk menggunakan produk kami, karena produk kami ini sudah tersebar ke seluruh penjuru Nusantara, bahkan sampai ke luar negeri. Jadi tunggu apalagi, segera obati penyakit Paru Paru anda sekarang juga sebelum terlambat dan menjadi lebih parah.

Jawab: Dokter saja tidak bisa menjamin/menggaransi kesembuhan. Karena penyakit itu datangnya dari yang di Atas, dan kesembuhannyapun dari yang di Atas. Selain minum obat, anda juga harus berdoa dan bertaubat jangan melakukan dosa lagi. Yang bisa menjamin kesembuhan hanya Alloh, jika saya berkata dijamin 100% pasti sembuh, berarti saya sudah menjadi orang yang sombong dan melampaui kekuasaan-Nya. Tapi sebagai pertimbangan, pasien kita jumlahnya sudah banyak.

• Sehubungan dengan iklan yang ditawarkan di internet dengan nomor kontak dan website yang berbeda, karena bagian dari marketing online dari De Nature Indonesia banyak.
• Jika anda masih kurang jelas, silahkan kontak kami langsung via Tlp/SMS/WA ke nomor 0823 1487 7772
• Pesanan dalam waktu singkat pasti sampai ke tempat anda. Bukti nomor (resi) pengiriman akan kami kirimkan H+1 setelah pembayaran.
• Garansi 100% uang kembali apabila barang tidak sampai.
• Melayani pengiriman ke seluruh dalam negeri maupun luar negeri

Cara Pemesanan Obat:

SMS kan: NAMA ANDA# KOTA ANDA # PESAN OBAT PARU PARU

NO. REKENING PEMBAYARAN

Pengiriman Obat Via Jasa Pengiriman :

Privasi (Kerahasiaan) Terjamin / Paket Kemasan Polos Rapih

Tunggu Apalagi! Jangan Tunda Pengobatan Penyakit Anda Sebelum Semakin ParahLebih Baik Mencegah Daripada Mengobati Segera Dapatkan Pengobatan Yang Tepat!

Melayani pengiriman Keseluruh Dalam Negeri Maupun Luar Negeri

**Pesanan dalam waktu singkat Pasti Sampai ketempat Anda**

Kepuasan Pelanggan Adalah Prioritas Utama Kami